Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

NGALA' TANGAN

Tradisi Ngala' Tangan. (Doc. Pribadi)

Saat tiba satu Syawal, berarti tibalah hari kemenangan atau hari hari Idul Fitri. Sebuah kemenangan dari bulan sebelumnya yaitu bulan Ramadhan. Tentunya kemenangan dari sebuah perjuangan melawan hawa nafsu dan perjuangan melaksanakan ibadah puasa selama sebulan. Maka, satu Syawal merupakan puncak dari sebuah perjuangan lahir batin yang kemudian disucikan dengan menunaikan zakat fitrah.

Umumnya hari raya adalah umumnya umat Islam melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri secara bersama-sama meskipun ada yang berbeda dalam meyakini jatuhnya hari tanggal satu Syawal. Selain itu pula, umum bagi umat Islam saling bersilaturrahmi dan mengunjungi satu sama lain, baik itu family, saudara, tetangga, kerabat, teman, dan sebagainya hanya untuk saling memaafkan.

Momentum Idul Fitri merupakan ajang atau bagian dari meleburkan dosa-dosa masing-masing antar manusia. Sehingga tak ayal lagi, bahwa dengan saling memaafkan akan tercipta kembali kedamaian dan kerukunan antar sesama. Namun terkadang, hal ini bukanlah jaminan selain bagaimana kesadaran dan keimanan benar-benar diyakini menjadi sebuah tolok ukur perubahan ke arah yang lebih baik setelah melaksanakan ibadah puasa.

Pelaksanaan Ibadah Sholat Idul Fitri 1444 H. (Doc. Pribadi)

Saling berjabat tangan, minta maaf, dan memaafkan setiap tahun dilakukan pada saat merayakan hari raya Idul Fitri. Dengan berucap mohon maaf lahir batin, seakan-akan lebur dan sirnalah dosa-dosa yang ada pada diri masing-masing. Meskipun, Tuhanlah yang Maha menentukan apakah kita sudah terlepas atau tidak dari segala dosa. Akan tetapi, dengan tradisi saling memaafkan, paling tidak upaya ini bagian dari kesadaran bahwa kita semua tak luput dari segala macam dosa dan harus saling memaafkan dengan sepenuh hati.

Berjabat tangan, beragam yang dilakukan oleh umat Islam. Ada yang hanya cukup berjabat tangan, ada yang saling berangkul atau berpelukan, ada yang sebelum jabat tangan berucap maaf terlebih dahulu, dan ada pula yang harus duduk atau berdiri berhadapan berduaan lalu berjabat tangan sambil berucap mohon maaf. Apapun bentuknya, pada intinya adalah saling meminta maaf dan memaafkan satu sama lain di hari raya yang penuh dengan kebahagiaan.

Di kepulauan Sumenep, tepatnya di kepulauan Sapeken, tradisi hari raya tidak jauh berbeda dengan lainnya. Seperti saling silaturrahmi, anjang sana, saling mengunjungi, dan saling berbagi juga dilakukan oleh masyarakat kepulauan. Hari lebaran begitu sakral mulai dari pelaksanaan ibadah sholat Idul Fitri sampai selesai dan dilanjutkan dengan budaya saling memaafkan antar sesama.

Bergantian Ngala' Tangan. (Doc. Pribadi)

Ngala' tangan adalah sama dengan berjabat tangan. Namun, hal itu dilakukan lebih serius atau benar-benar minta maaf. Sebelum berjabat tangan, harus duduk terlebih dahulu saling berhadapan berduaan. Kemudian berucap mohon maaf lahir batin atau mohon maaf atas segala dosa-dosa, maka kemudian saling berjabat tangan sebagai tanda saling memaafkan. Artinya, tidak hanya sekadar jabat tangan biasa tanpa basa-basi atau jabat tangan secara umum.

Ngala' tangan dilakukan secara bergantian sampai selesai semua. Ngala' tangan sambil mencium tangan bagi yang muda pada yang tua atau anak-anak pada orang tua dan gurunya. Ada pula yang cukup ngala' tangan (berjabat tangan) saja, namun tetap harus duduk berhadapan sebelumnya dan saling berucap maaf.

Kebiasaan atau tradisi ngala' tangan dari zaman dahulu kala sampai saat ini masih terus berlangsung turun-temurun. Tradisi dan budaya ini terus dilestarikan oleh masyarakat kepulauan Sapeken kabupaten Sumenep.

Dengan tradisi tersebut, diharapkan ada implementasi terhadap kehidupan sehari-hari selanjutnya. Perubahan ke arah yang lebih baik bisa terus terjadi, sehingga kedamaian dan kerukunan berlangsung sepanjang masa tanpa harus menunggu hari raya tiba. Semoga hari raya menjadikan hari-hari kita selanjutnya selalu di jalan yang lurus dan kesalehan sosial semakin meningkat.

Safari Syawal yang berupa saling berkunjung yang menjadikan momen puasa dan lebaran penuh dengan keindahan tersendiri. Pulang kampung atau mudikpun adalah bagian dari daya tarik safari Syawal menjelang lebaran tiba. Tujuan hanya satu yakni saling memaafkan antar sesama. Semuanya terlena dan hanyut dalam suasana kebatinan yang merindukan Surga dalam kehidupan sehari-hari.


Edisi_SalingMemaafkan

Posting Komentar untuk "NGALA' TANGAN"