Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KELILING

 

Takbir Keliling Di Kepulauan Sapeken Kabupaten Sumenep. (Doc. Pribadi)

Malam hari raya atau malam lebaran begitu meriah dengan takbir dan suara-suara kembang api. Umat Islam merayakan dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan. Hal itu menandakan sebagai bentuk merayakan hari kemenangan esok harinya.

Di kepulauan Sapeken, malam takbiran setiap tahunnya selalu meriah penuh dengan suasana yang ramai dan riang gembira. Masyarakat merayakannya dengan takbir keliling di desa dalam bentuk beragam hiasan pada gerobak.

Gerobak dihias semenarik mungkin dan diberi lampu warni-warni yang terlihat sangat menarik perhatian. Ada yang dihias berbentuk masjid, kubah masjid, hewan unta, ikan-ikanan, dan sebagainya. Kemudian gerobak-gerobak yang sudah dihias itu didorong keliling desa sambil melantunkan gema takbir yang membahana.

Sound system yang dipasang pada gerobak dilengkapi dengan mesin desel atau aki turut memberi warna tersendiri dalam keramaian malam lebaran. Semua gerobak berlomba-lomba menyaringkan volumenya dengan suara takbir dan alunan musik islami. Lampu kelap-kelip bergiliran menerangi hiasan gerobak masing-masing.

Masjid dan mushola atau surau berlomba-lomba mengirimkan delegasinya dalam takbir keliling di desa. Angkasapun ikut ramai dengan warna-warni kembang api yang mengiringi bunyi takbir di setiap gerobak yang dihias. Bahkan, iring-iringan drumband juga turut meramaikan malam takbiran di malam lebaran. Semua bergembira, mulai dari anak-anak, dewasa, dan orang tua ikut berkeliling mengiringi gerobak masing-masing.

Kebahagiaan malam takbiran itu selalu ada setiap tahunnya. Hal ini tidak menyurutkan masyarakat kepulauan dalam meramaikan dan merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Tentunya, setelah selama satu bulan penuh melaksanakan ibadah puasa bulan Ramadhan. Kepulauanpun tidak kalah meriah dengan daerah daratan yang juga meramaikan malam hari raya.

Selamat hari raya dan selamat merayakan hari kemenangan di hari yang fitri. Semoga amal ibadah di bulan Ramadhan tidaklah sia-sia. Semoga pula, dengan tradisi saling memaafkan di hari yang fitri menjadikan kehidupan sosial penuh dengan kedamaian dan keindahan. Karena tidak ada Surga yang menolak ketulusan dan keikhlasan saling minta maaf dan memaafkan sesama sebagai umat Islam.


Edisi_KepulauanSapeken

Posting Komentar untuk "KELILING"