Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melukis Senja

Senja memang indah dengan suasananya yang teduh. Indah dengan lukisan langit yang kemerahan. Indah dengan sejenak santai sambil menunggu menikmati suara merdu ayat-ayat senja. Kemudian, pada maghrib senja terus merebah tanpa gerah, bahkan penuh gairah.

Doc. Pribadi

Apa yang terbesit dalam benak sebagai makhluk yang disebut paling sempurna dengan keindahan senja. Tentu saja rasa syukur melintas sebagai tanda bahwa masih berkesempatan terus menikmati ruang dan waktu kehidupan bersama nafas-nafas.

Berbeda dengan bagaimana hidup itu penuh dengan problematikanya atau persoalan yang menghimpit dunia. Sangat dimungkinkan akan terbesit keluh kesah bahkan serapah yang seakan mengancam diri bahwa Tuhan tidaklah adil.

Sepertinya takkan ada keindahan senja bagi dilema hidup. Dunia mengerikan, dunia menakutkan, dunia tipu-tipu, dan dunia melumpuhkan akal sehat. Dunia menjadikan jalan lurus penuh dengan warna-warni yang bukan keindahan pelangi.

Lukisan senja hendaknya tetap hening dan bening. Maka, pada burung yang pulang ke sarangnya dan kelelawar yang beranjak mengejar kegelapan tetaplah menjadi hiasan remang-remang senja. Biarkanlah dunia tetap berputar pada porosnya. Manusiapun tetap berdiri dengan dirinya masing-masing.

Matahari semakin terbenam pertanda menenggelamkan segala gerah, resah, gelisah, sumpah, dan bahkam amarah. Tenggelamkan bersama dalam gelap yang menlenyapkan. Jangan tumbuhkan lagi kegundahan-kegundahan yang menyelimuti. Pada Tuhan, semuanya akan kembali dan menjadi pribadi yang lebih mengerti yang kemudian memahami.

Pada maghrib, senja menitipkan lukisannya yang akan dimunculkan kembali esok hari. Pada maghrib, mengingatkan sebuah kesadaran bahwa sejenak lelah yang selalu singgah untuk direbahkan pada sujud-sujud. 

Pada senja dan maghrib, akupun titipkan tulisan ini untuk menjadi surga imajinasi dan diri. Menjadi keindahan alami tanpa polesan-polesan menipu atau mengkhianati. Sebab, hanya dengan tulisan dalam sebuah karya menjadikan dunia selalu melukis dan mengenangnya.

Edisi_KulukisSenja.

2 komentar untuk "Melukis Senja"

  1. Semakin renyah seperti kripik singkong (www.batmanteacher.com)

    BalasHapus
  2. Yang mantap itu Batman, bisa terbang ke mana-mana...👍

    BalasHapus