Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menu Lezat Menulis

Puasa hampir tiba, suasana seperti melaksanakan ibadah puasa mulai terasa. Dimulai dari suasana Sya'ban sebagai tanda bahwa bulan ramadhan sudah dekat dilalui dengan kebiasaan rutinitas tahunan. Marhaban ya Sya'ban dan marhaban ya Ramadhan.

Bahagia dan gembira tanpa batas (Doc. Pribadi)

Bulan puasa yang dilakasanakan setiap tahun selalu penuh dengan fenomenanya yang super meriah. Kegembiraan dan kebahagiaan tumpah ruah pada sisi hikmah dan tradisi serta budaya peradaban.

Kita melihat sisi-sisi jalan perkotaan dan pedesaan yang mulai berdiri atau dibangun lapak-lapak perputaran ekonomi. Semua itu menandakan begitu marak dan antusiasnya menyambut bulan suci Ramadhan. Pusat-pusat keramaian terus dipermak dan memoles diri sedemikian rupa sehingga tampak keramaian itu indah.

Lapak-lapak tersebut menyajikan beragam menu-menu siap saji dan dinikmati. Bahkan busana-busana dengan model terbaru mulai menghias pajangan pertokoan dan swalayan dengan perlombaan diskon dan bonus.

Waktu-waktu tertentu yang penuh dengan suasana keramaian yang meriah pada bulan puasa di antaranya sore jelang berbuka puasa hingga malam hari setelah selesai melaksanakan ibadah tarawih secara berjemaah. Waktu tersebut merupakan yang paling riuh penuh gemuruh semangat menikmati bulan puasa.

Semakin dekat dengan suasana lebaran, maka semakin ramai pula kegembiraan dan kebahagiaan menyambut hari kemenangan di akhir bulan Ramadhan. Lantas, nikmat mana dan apalagi yang akan didustakan!? Sangatlah bersyukur bisa terus sampai pada bulan-bulan suci.

Bagi para penulis, tentu setiap moment yang ada adalah bagian dari menu yang terus dicari dan diburu untuk dituangkan dalam sebuah karya tulis maupun catatan-catatan sebagai cara mengabadikan peradaban. Maka, menu yang paling lezat dilahap dengan jemari dan pena adalah menulis.

Edisi_LezatnyaMenulis

Posting Komentar untuk "Menu Lezat Menulis"